Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Aku (masih) manusia, kan?

Lagi-lagi perasaanku kacau. Pikiranku penuh dengan hal-hal yang tidak aku sukai. Ini menyebalkan. Rasanya seolah ada yang mengendalikan itu semua. Seolah aku kehilangan kendali untuk sementara waktu. Padahal awalnya aku membuka akun media sosialku hanya untuk mencari hiburan, tapi justru berakhir seperti ini. Dadaku penuh sesak. Seolah ada beban baru yang menimpanya. Aku ingin menangis, meraung marah, berteriak sekencang mungkin hingga hanya legalah yang dapat kurasakan.  Kenapa? Kenapa harus aku? Memangnya cuma aku yang semenyedihkan ini? Memangnya mereka, orang-orang di luar sana juga selalu meraih apa yang mereka mau, apa yang mereka impikan?  Tidak, kan? Tapi, kenapa aku seperti ini? Kenapa semua yang terlihat oleh kedua netraku begitu berhasil menusuk relung hatiku? Kenapa perasaanku menjadi begitu kacau setelah menontonnya? Kenapa kedua mataku memanas begitu mendengar segala macam kebahagiaan di hidup mereka? Aku juga ingin. Aku juga mau seperti  mereka. Kata siapa aku sudah cuku

Sakitmu Dan Sihir Semesta

Sudah berulang kali aku menulis perihal aku . Ada banyak hal/topik yang kubahas, mulai dari keluhan-keluhan yang awalnya hanya berdiam di dalam kepala hingga bahasan perihal sebuah kenangan yang sulit untuk dilupakan.  Dari semua itu, aku menyadari satu hal yang belum pernah aku bahas. Kali ini bukan tentang aku . Ini perihal apa-apa yang membuatmu sakit . Memang tidak akan pernah menjadi mudah untuk terlihat baik sepanjang waktu. Beberapa hari kamu akan merasa tidak ingin melakukan apa pun. Kamu ingin menyerah pada segalanya. Kamu merasa seperti kamu tidak memiliki apa-apa lagi untuk tetap hidup. Tidak ada lagi alasan yang menguatkanmu untuk terus bertahan. Bahkan udara seolah semakin meracuni paru-parumu tiap kali kamu bernapas. Kamu merasa bahwa usahamu selama ini hanyalah kesia-siaan belaka. Predikat gagal, cacat, sial, dan masih banyak lagi itu terus menyerang isi kepalamu yang sudah penuh hingga terasa semakin penuh sesak. Seandainya bisa, kamu ingin melepaskan kepalamu dan mena

A Letter For Sister

Hai, Sister... Gimana nih kabarnya? Udah lama banget nggak sih kita LDR-an. Bahasanya LDR-an, macam kamu dengan dia aja, hahaha.... Selamat menjalani fase di mana kamu nggak akan menemukan orang yang mau membantumu menjalani hidup. Selamat menemui fase di mana kamu nggak lagi bisa menemui siapa pun yang menginginkanmu melainkan hanya untuk meminta bantuan saja. Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, hanya saja memang begitulah kenyataannya. Semakin dewasa, hidup dibuat semakin berwarna-warni oleh banyaknya masalah. Semakin dibuat kacau oleh beban pikiran yang kian hari kian memberat dan carut marut.  Memperbanyak pikiran-pikiran positif dan memotivasi diri sendiri nyatanya tak berlaku sama sekali. Justru semakin lama akan terasa memuakkan bahkan ketika sedang membicarakan persoalan dunia. Tentang hal-hal yang sifatnya sementara. Seolah berniat bertukar pikiran dan beradu argumen, tapi nyatanya bertopengkan niat menyombongkan apa yang dirinya dapatkan. Entahlah. Mungkin untuk sekarang,