Rasanya mau mati aja.
Di titik tertentu, aku juga begitu. Menangis tersedu memunguti kembali puing-puing kehancuran diri sendiri satu per satu.
Saat itu, saat aku merenungi betapa sakit, hancur, muak, dan bencinya hatiku atas ketidakberdayaan diriku sendiri, yang bisa kulakukan hanyalah menerima sembari terus berjalan maju. Bahkan seberapa sulit pun sebuah kondisi, aku harus tetap hidup dengan "aku bisa mengatasi ini sendiri".
Sebab, di luar sana, iblis pun tahu. Tidak ada pilihan lagi selain itu.
Komentar
Posting Komentar